Tuesday, January 22, 2008

Evolusi diri Manusia (Part III): Niat


Bisakah anda menghitung berapa banyak kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, kita lakukan dengan penuh kesadaran (niat sampai dengan evaluasi). Beberapa penelitian yang saya baca, hasilnya tidak lebih dari 5% . Cukup mencengangkan!!! Artinya 95% bisa dalam bentuk refleks, otomatis, lupa dan sebagainya, yaitu kita lakukan tanpa kesadaran dan niat.

Pertanyaanya: masihkan niat itu kita perlukan dalam komposisi seperti ini (1:19)? Jawaban singkatnya mudah: Tidak perlu, kalau kita menggunakan dasar bahwa kegiatan tanpa niat itu memiliki koefisien nol dan dengan niat 1. Kesimpulannya, dengan atau tanpa niatpun kita bisa hidup dan beraktivitas.

Untuk menjawab argumen lain, saya gunakan kebalikannya, kegiatan+niat saya beri koefisien nol dan minus niat saya beri angka 1. Kira-kira hasilnya akan sama perumpamaannya dengan orang tidur, gila, mengalami koma atau zombie. Terus terang, hidup secara ekstrim tanpa niat seperti ini bukan yang kita harapkan bukan...

Akhirnya saya gunakan premis kausalitas untuk menunjukkan hubungan kegiatan dengan niat dan tanpa niat. Ternyata kedua hal ini memiliki hubungan loop positif, yaitu jika kegiatan dengan niat bertambah maka kegiatan tanpa niat akan bertambah pula dan jika kegiatan tanpa niat bertambah maka kegiatan dengan niat akan makin bertambah. Lho dari mana asalnya?

Saya coba lihat beberapa orang yang membiasakan diri melakukan sesuatu secara teratur, maka lambat laun akan menjadi kebiasaan. Dari kebiasaan inilah muncul 'alarm' bawah sadar kalau kegiatan itu belum dilakukan. Sedangkan premis berikutnya saya pelajari, bahwa 'alarm' bawah sadar yang semakin banyak akan cenderung membuat orang tersadar untuk merencanakan sesuatu dalam kegiatannya. Akhirnya, harus ada pengaturan kegiatan yang harus dilakukan dengan jadwal tertentu. Alur ini akan berjalan terus menerus.

Dari sinilah saya beragumen, bahwa walaupun hanya 5% tapi trigger awal itu adalah niat. Tanpa niat maka activation function kegiatan sehari-hari hanya berhenti pada tataran infra. Sehingga fungsi dan nilai hidup manusia pun hanya pada tataran infra. Rene Descartes, karena beliau filsuf, berkata Cogito ergo sum. Dengan niat maka kehidupan kita akan lebih terencana sehingga nilai hidup kita pun bisa kita evaluasi setiap saat tingkat kemajuannya.

Bukankah kewajiban kita untuk selalu melakukan evaluasi diri demi cita-cita kualitas hidup lebih baik. Tanpa niat kita akan kehilangan panduan atau pegangan dan arti dari hidup ini.