Sunday, November 11, 2007

Evolusi dalam Diri Manusia (Part I)


Pengantar

Dalam beberapa buku kuno baik yang non-fiksi maupun kitab agama selalu disebutkan sifat kefanaan (baca : ketidakkekalan) manusia. Manusia lahir, mati, sakit, sehat, dan kondisi fisik lainnya. Namun pernahkah anda rasakan atau pikirkan bahwa kefanaan ini juga terjadi dalam ranah pikir, rasa, dan hendak (niat) ??

Pemikiran, Perasaan dan Niatan, adanya dalam diri atau individu yang bersifat sangat dinamis. Pemikiran merupakan fungsi akumulasi informasi dari indera yang disimpan dalam memori (Otak Besar) dan memiliki sifat limit to infinity. Output dari pemikiran disebut pengetahuan. Perasaan merupakan fungsi kebiasaan mengevaluasi etik dan estetik dari suatu fenomena. Perasaan yang tidak tumbuh dengan kesadaran hanya jadi info sesaat yang tidak bisa di-recall.

Pemikiran dan Perasaan memiliki kemiripan perilaku, yaitu makin sering dilatih makin tinggi kapabilitas dan reaktivitasnya. Sedangkan Niatan adalah buah dari interaksi antara Pemikiran dan Perasaan, dimana dinamikanya ditentukan oleh fungsi probabilitas distribusi antara pengetahuan dan sensitifitas.

Dalam kajian kitab suci lebih lanjut menjelaskan perasaan (bahasa arab: Nafs) dalam bebrapa kategori akan hal yang baik dan akan hal yang buruk. Baik dan buruk merupakan terjemahan lebih lanjut dari benar dan salah, yang sudah dipengaruhi oleh informasi sebelumnya.

Jadi masih relevankah istilah "berpendirian teguh" untuk dinamika seperti ini? Ataukah ini hanya merupakan ungkapan reaktif terhadap suatu fenomena tertentu? Kita lanjutkan diskusi pada bagian berikutnya...

Everybody Changing (by Keane)
...You're gone from here
Soon you will disappear
Fading into beautiful light
'cause everybody's changing
And I don't feel right.

So little time
Try to understand that I'm
Trying to make a move just to stay in the game
I try to stay awake and remember my name
But everybody's changing
And I don't feel the same....

No comments: